Senin, 15 November 2010

Aku Ingin

aku ingin cerita
meski sulit untuk kuceritakan
aku ingin berbagi
meski sulit untuk membagi

rasanya memanas disini
ingin untuk mengungkapkan semua
meski banyak cara
namun, aku tak kuasa

mungkin ini akhir semua
terbagi untuk semua
yakinkan aku Ya Allah
ku ingin yang terbaik

Minggu, 24 Oktober 2010

Sebenarnya

sebenarnya..
aku melihat ini sudah lama..
berlarut larut seperti ini jua
seperti tali yang tak akan pernah ada ujungnya
inginku berlari kearah berlawanan
meski tuk yang terakhirnya

sebenarnya..
aku tak rela jika engkau terus begini
lelah,,,semangatmu kian menurun
akupun tak bisa legas bangkit

sebenarnya..
aku tak kuasa melihat engkau begini
aku ingin engkau terbebas dari apapun
inginku tak banyak,,,
hanya ingin melihat engkau tersenyum puas
dan bangga dengan miliki aku

sebenarnya...
aku paham akan teorimu
aku mengerti akan perintahmu
namun tuk saat ini aku tak bisa berkutik apapun
maaf,,,,

Kamis, 21 Oktober 2010

Senyum

senyum itu membawa ketenangan
senyum membawa damai
meski gundah, senyum itu tetap ada

senyum,,semakin kuat tuk menemaniku
senyum,, selalu ada untukmu

Ajari Aku

ajari aku tuk bisa
menjadi yang engkau cinta
agar ku bisa memiliki rasa
yang luar biasa, untukku dan untukmu

ku harap engkau mengerti
akan semua yang kuminta
karena kau cahaya hidupku
malamku tuk terangi jalanku yang berliku

hanya engkau yang bisa
hanya engkau yang tahu
hanya engkau yang mengerti,,.... semua inginku.....

mungkikah semua kan terjadi pada diriku
hanya engkau yang tahu
ajari aku tuk bisa mencintaimu...

by : Petra ( my fav music ) ^^

Senin, 18 Oktober 2010

Merelakan

Merelakan bukanberarti melupakan, tidak memikirkan, atau tidak mengacuhkan.
Ia tidak meninggalkan perasaan marah, cemburu ataupun sesal.
Merelakan bukan berarti menang dan tidak pula kalah.
Ia bukan tentang harga diri dan bukan juga tentang kesan yang ditimbulkan.
Dan ia tidak teropsesi ataupun tenggelam dalam masa lalu.
Merelakan bukan berarti membendung kenangan atau memikirkan hal - hal sedih.
Ia tidak meninggalkan kekosongkan, sakit hati, atau kesedihan.
Ia tidak berani menyerah atau mundur pasrah.
Merelakan tidak sama dengan kehilangan, dan jelas bukan kekalahan.

Merelakan berarti menyerah menyimpan kenangan, tapi juga bisa mengatasinya dan melanjutkan kehidupan.
Berpikiran terbuka dan yakin akan masa depan.
Merelakan berarti menerima,
Belajar menarik pengalaman, dan terus bertumbuh.
Merelakan berarti merasa bersyukur atas segala pengalaman yang membuat tertawa, menangis, dan berkembang.
Ia berkaitan dengan segala yang kau milki saat ini, di masa lalu, dan yang akan segera kau miliki lagi kelak.

Merelakan berarti mempunyai keberanian untuk menerima perubahan dan kekuatan untuk terus berjalan.
Merelakan berarti menuju kedewasaan,
Menyadari bahwa kadang kala hati ini bisa mejadi obat ayng paling ampuh.
Merelakan berarti membuka pintu, membersihkan jalan, dan membebaskan diri sendiri.

Dia Yang Istimewa

Dia yang istimewa dalam hidupku
Dia tidak tahu akan cintaku
Inginku sampaikan padanya
Tapi keberanian aku tak punya

Tak ingin aku mengambil resiko
Mencoba pun aku tak mau
Sebab bila dia tahu perasaanku
Aku akan canggung dan sangat malu

Tak kukira akan begini jadinya
Tak kukira akan bakal jatuh cinta
Ada sesuatu dalam senyumannya
Yang membuatku tertegun terpana

Mungkinkah aku tahu perasaannya?
Akankah ia memberikan perhatiannya?
Kan kusembunyikan perasaanku saat ini
Kusimpan untuk lain hari.

Sendiri

Aku tak ingin mengakui,
Lebih mudah menutupi,
Menyembunyikan kekosongan dan sakit hati,
Menangis, bukan tersenyum lagi.

Tak ingin kuhadapi kenyataan ini,
Hidupku yang penuh kepedihan hati,
Ingin kupulihkan luka hatiku,
Untuk kembali tersenyum lagi.

Aku merasa dilupakan,
Dikhianati dan sendirian,
Tanpa sedikitpun pengampunan,
Tanpa seorangpun sebagai teman.

Aku tak ingin mengakui,
Sayap-sayapku tak bisa terentang lagi,
Kebahagiaanku telah mencair,
Menjadi air mata dan entah apa lagi.

Sukar bagiku menutupi kenyataan ini,
Harapan- harapanku tak lagi berarti,
Berubah menjadi kekecewaan di hati,
Maka kutundukkan kepala dan menangis sendiri.

Untuk Kamu

Lewat goresan tinta di kertas,
kita kembali mengenang,
saat-saat berpelukan penuh mesra,
menjelang turunnya malam.

Hari-hari berlalu tanpa variasi,
kesedihan memenuhi hati,
air mata merebak jauh di pipi,
awan datang menutupi,
Kita tengah belajar mencintai,
membuka diri, memecahkan masalah sendiri.

Harapan itu menompang kita.
Selama ini hatiku bagai melayang,
dengan sayap-sayap lebar terentang.

Namun masa-masa itu seLesai sudah,
kita pun membuka pintu yang penuh emosi,
dan kita bisikkan,
"SELAMAT TINGGAL"................

Tak Tahu

ku tak tahu apa yang aku rasa
rasa yang semakin menjadi
rasa ku tak mau mengerti
mengerti disaat aku lelah
hambar,,
angan yang aku rasa semakin menjadi
berharap ikhlas,,
berharap tanpa angan
selalu melihat yang telah berlalu
derai hatiku tak kan pernah musnah
tuk sekian melihat yang dulu

Terabaikan

sekali ingat
untuk kesekian kali ku terabaikan
mengkikis derai ombak disini
teguh ku lalui
menanjak tinggi selai ku memandang
meski terlihat jauh, tetap kuterabaikan
sayang...
ku tak bisa mencari mutiara dalam anganmu
ku terabaikan oleh lengahmu
terabaikan oleh kisahmu

Kamis, 14 Oktober 2010

Dia

Bening mata berkaca
Memandang langit berbintang
Adakah dia disana
Terbang dalam mimpi tidurnya
Malam ini
Aku sangat merindukannya
Walau ku tak dapat
Melihat dirinya
Melihat senyumnya
Mendengar suaranya
Tapi aku yakin semua akan terwujud
Satu harap lelah
Utuh kuucap dalam hati
Seiring bening mata berkaca
Merindukan dia…

Someone

Dikala ada seseorang

Itu serasa kamu

Dikala hatiku duka

Engkaulah penghibur lara

Suka dan duka

Kita yang mengalami

Di saat kau jauh

Kau tetap ada dihatiku

Di saat kau dekat

Rasanya tak mungkin kulepas

Kau Tak Peduli

Sebenarnya aku menatapmu sudah lama

Namun aku takut bilang

Karena

Kau begitu manis

Sampai kutak akan bosan melihat kamu

Waktu sekarang, besok dan besok lusa

Aku akan selalu menatapmu

Seperti

Matahari yang menemani bumi

Tapi sayang

Kau tak pernah tahu itu....

Menanti

Sekian aku menanti

Menanti di hadapanmu

Hari ini aku tak bisa menemukanmu

Di saat kau sembunyi

Aku juga tak tahu

Kau berada dimana

Harapanmu adalah impianku

Kesukaanmua adalah teoriku

Kau datang adalah hal yang terindah bagiku

Hanya

Kau tak bisa mengerti aku

Seandainya

Kau tahu

Aku menanti disini...

Impian

Semenjak aku berjalan disini

Aku ingin kau tahu

Bahwa aku menyayangimu

Walau akhirnya

Aku hanya bisa melihatmu

Dengan jarak yang begitu jauh

Yang juga tak mungkin aku tempuh

Impianku disini adalah untukmu

Harapanku adalah kamu

Kesenanganmu adalah teoriku

Kumohon…

Berikan cintamu kepadaku

Melukis Surga

Menatap padaku

Matamu

Ada surga

Disitu

Ku yakin kau mengerti

Isi hati ini

Tak perlu katakan cinta

Percuma

Kecup saja hati ini

Itu lebih berarti..

Sketsa Cinta

Menyibak jendela-jendela

Menyentuh realita

Membuka pintu-pintu

Membuang tak menentu

Kehadiranmu

Obat bagiku

Tetaplah disini

Hingga saling memahami

Tak bisa melupakanmu

Justru makin rindu...

Aku Tak Suka Perpisahan

apa yang kulakukan
aku terus berpikiran buruk
maafkan aku
aku tahu tak bisa terus begini

kalau aku bilang ini kebohongan, ini kebohongan
apakah hatiku akan kembali ???

air mata bercucuran
Aku bahkan tak bisa melihatmu karena sangat menyesal
hatiku terluka

apa yang dulu kukatakan
aku tak bisa berpikir
kau membuatku terus berpikiran buruk
hati yang mekupaknmu

ini bukan perasaan yang bagus untukku
sungguh ini pikiran yang buruk
sungguh pikiran yang uruk, pikiran yang buruk
tapi cinta kita tak akan pergi, selamanya

kau membuatku terus berpikiran buruk
hati yang mekupakanmu
ini bukan perasaan yang bagus untukku
sungguh ini pikiran yang buruk

sungguh pikiran yang buruk, pikiran yang buruk
menghapus cinta kita, sungguh pikiran yang buruk
aku tak suka perpisahan
berpisah denganmu, meski mati sekalipun aku tak suka

genggam aku, mohon genggam aku
tetap seperti dulu, jangan berubah pikiran
pikiran aku dengan baik
katakan sesuatu

aku tak punya keinginan lain
kau membuatku terus berpikiran buruk
hati yang mekupakanmu
ini bukan perasaan yang bagus untukku
sungguh ini pikiran yang buruk

sungguh pikiran yang buruk, pikiran yang buruk
menghapus cinta kita, sungguh pikiran yang buruk
aku tak suka perpisahan
berpisah denganmu, meski mati sekalipun aku tak suka

Dengan Bangga

Kalau aku hanya bisa menjadi temanmu
Kalau hanya itu tempat untukku di hatimu
Kan kuterima itu dengan bangga
Kubuktikan diriku yang terbaik untuk menjalaninya.

Kan kuberikan padamu bahuku untuk tempat mengadu
Kan kutunjukkan betapa pedulinya aku padamu
Aku akan selalu siap saat kau membutuhkanku
Aku akan selalu berada didekatmu.

Kalau aku hanya bisa menjadi temanmu
Yang mendengar saat kau menangis
Kan kuterima itu dengan bangga
Kan kujalani dengan suka cita.

Cintaku padamu lebih dalam
Daripada yang akan pernah kusadari
Tapi mengharapkan kau mencintaiku
Untuk itu mesti kubiarkan kau berlalu.

Kau perlu waktu untuk menemukan tujuanmu
Kau perlu waktu untuk merenungkan pikiranmu
Tapi saat perjalanmu berakhir
Dan jalur yang kau tempuh selesai sudah
Ingatlah aku sahabat baikmu
Yang mencintaimu sejaka awal mula.

Betapa Berat

Betapa berat mengatakan " Aku cinta padamu" tanpa meneteskan air mata.
Betapa berat menerima, tak ada lagi dirimu untuk membantuku menghadapi rasa takut ini.
Betapa berat menyadari, suaramu takkan lagi kudengar di telepon.
Betapa rat mengetahui, perpisahan kali ini bukan karena pilihanku.
Betapa berat melihatmu tertawa, sementara aku menangis dalam hati.
Betapa berat menyadari adanya perasaan-perasaan ini, yang sekarang mesti ditutup-tutupi.
Betapa berat hidup tanpamu, saat aku sangat membutuhkan dirimu.
Ingin menjeritkan cinta padamu, namun mesti menahan diri.

Betapa berat tidur-tidur malamku, karena tak dapat memimpikan dirimu.
Betapa berat memikirkan kau jatuh cinta pada orang yang baru.
Betapa berat menahan tangis, kala mendengar lagu kesukaanmu.
Betapa berat bertanya-tanya, apa kesalahanku.
Betapa berat hidup tanpamu. Kalau saja kutahu,
Tak akan aku jatuh cinta lagi ; lebih baik aku sendiri. By: Chikensoup

Cinta Palsu

Adakah engkau disampingku saat musik berhenti berlagu?
Inginku kau memelukku tatkala aku menangis?
Adakah kau berusaha mendampingi?
Saat rasa putus asa datang menyergap?

Apakah engkau melindungiku dalam pelukanmu?
Menjagaku dalam segala marabahaya,
Atau merebut hatiku dalam pesonamu,
Dengan sapuan jemarimu di rambutku?

Atau kau hanya melihat kesempatan,
Tuk mendapatkan yang kau inginkan?
Kau lihat aku sedang mengalami kepedihan,
Dan kauputuskan untuk memanfaatkan.

Bodohnya aku, tertipu olehmu,
Kita berdansa dan aku menyanyi,
Tak kukira aku keliru,
Dengan bahagia kumainkan peranku.

Kini aku bertanya-tanya,
Kenapa aku bisa mengira,
Kau dengan aku benar-benar jatuh cinta,
Tanpa sesal akan apa yang telah kita lakukan.

Aku takut akan perasaanku,
Setelah tahu, cintamu palsu,
Rasanya hantiku tak akan sembuh,
Sebab yang bisa aku lakukan hanyalah berlari menghindar.

Lari dari masa depan, tapi terutama masa lalu,
Lari menembus pandang dan hutan,sekencang mungkin,
Menembus sinar bulan yang menimpa,
Wajahku yang penuh air mata.

Kuberdoa kau tak jadi pergi,
Agar bisa satu hari lagi kumiliki,
Kuingin kau tidak berbalik,
Meninggalkanku sendiri di tempat ini.

Tapi sudah terlalu lama kubohongi diri sendiri,
Menganggap cinta kita bukan lagu yang tragis,
Dan kurasa kau'kan pergi juga,
Tak ada lagi waktu yang tersisa.

Kan kucoba tersenyum nanti, saat kau meninggalkanku,
Biar kumenangis saat kau pergi,
Kau begitu tabah, akupun juga bisa demikian,
Walau hatiku begitu pedih.

Dan akan kuhadapi dunia ini seorang diri,
Dunia sedingin es dan sekeras batu,
Sampai cinta sejati datang menyapa,
Taka ada lagi rasa takut yang tersisa.

Tapi jika cinta kita telah lama berlalu,
Saat kita telah melanjutkan langkah,
Dan sangat kuberbaring seorang diri,
Kenangan tentangmu akan ada di sini.

Permainanmu

Tidakkah kau lihat apa yang terjadi padamu?
Dan tidaklah kausadari, apa yang terjadi padaku?
Ke mana perginya anak manis yang dulu  kukenal itu?

Katamu kau cinta padaku, atau sudah lupakah kamu?
Kupikir aku mengenalmu dan kupikir kaulah yang benar,
Tapi kau buat aku berubah pendapat, dalam semalam.

Segala yang kau ucapkan merobek-robek hatiku,
Dan kini, Kau dan Aku tak akan pernah menjadi Kita lagi.
Kuturuti permainanmu dan kuperoleh kesedihan sebagai hadiahnya.

Aku rindu mengobrol malam-malam di telepon denganmu.
Dering telepon tak lagi terdengar. Aku duduk sendiri menunggu.
Setiap siang, setiap malam aku berharap mendengar suaramu.

Tapi aku mesti menerima bahwa aku telah menentukan  pilihanmu.
Kuharap kau tahu aku selalu sayang padamu,
Tapi lain kali kau membutuhkanku, belum tentu aku ada disitu.
Kau tak bisa mencintaiku seperti aku dulu mencintaimu,
Jadi akan kucari orang lain untuk menggantikanmu.

Kuingin Pinjam Sejenak

Kuingin pinjam pundakmu...
tuk menghilangkan rasa keluh kesahku..
meski hanya sejenak...

Kuingin pinjam punggungmu..
tuk menopang semua anganku...
meski hanya sejenak...

Kuingin pinjam arahmu...
tuk menuntun aku...
meski hanya sejenak...

Kuingin pinjam teorimu...
tuk bisa gapai keinginanku...
meski hanya sejenak...

Sebuah Pengakuan

sebuah pengakuan,
yang tak akan pernah hilang...
meski kelak kan dapat menemui sesuatu...
rasanya bertubi-tubi...
sesak di naungan dada...
semakin mendekat kan semakin sulit terkikis...
namun
ku tetap bertahan
dan kan slalu diiringi waktu...

sebuah pengakuan...
di luar memang berbeda dengan di dalam...
di luar hanya sebuah cermin...
cermin,, wujudnya hanya sebagai penghias...
entah sampaii kapan cermin itu bisa pecah...
tuk menjadi keping-kepingan...

sebuah pengakuan...
senyum itu kembali lagi...
meski hanya lewat untaian layar...
terlihat jauh dan semakin mengecil...
sekarang, hanya bisa  tersenyum lepas...
dan terus tersenyum...